Rabu, 20 Juni 2018

Lionel Messi Merebut Kemenangan dari Rusia

Wonderland
Messi kesudahannya mencetak gol di Rusia. Argentina diamankan dari degradasi dari Piala Dunia

Tim Argentina masih sukses masuk ke babak playoff Piala Dunia. Dimulai dengan hasil imbang tidak jelas dengan Islandia, melanjutkan kekalahan dari Kroasia, Argentina yang dipimpin oleh Lionel Messi merebut kemenangan dari yang dibebankan guna melawan Nigeria. Namun, sesudah babak penyisihan grup, Argentina tidak dapat disebut kesayangan mundialya. Apa yang terjadi dengan juara dunia dua kali - dalam pelajaran "Lenty.ru."

Mereka tidak memerlukan pelatih. Mereka punya Messi.
Tim nasional Argentina ialah tiruan mental Portugal. Kedua kesebelasan mempunyai pemain sepak bola dan pelatih yang hebat, yang, sebagaimana diyakini tidak sedikit orang, pemain sepak bola hebat ini bisa dengan tenang mengganti. Tapi Pada 2016, di final Kejuaraan Eropa Cristiano Ronaldo meninggalkan lapangan di babak kesatu dan memungut tempat Fernando Santos. Dengan tangan yang berotot ia mendorong pelatih tersebut pergi dan mulai mengelola para partner sendiri. Dan mereka menang.

Argentina tidak menang. Bagi dua pertandingan di kejuaraan dunia ini, albiselest mencetak satu poin, dan yang ketiga terbit untuk bermain tanpa Jorge Sampaoli. Tidak, dia, pasti saja, di bangku cadangan, namun media telah mengumumkan: di kesebelasan ini dia tidak menyimpulkan apa-apa. Maka ditetapkan para pemimpin, yang dipimpin oleh Leo Messi. Dialah yang dicurigai sebagai "wastafel" alami seorang spesialis tato brutal dengan kurangnya gagasan dan keyakinan dari semua pemain.

Masalah Sampaoli bahkan bukan sebab dia beranggapan terlalu tidak banyak tentang kesebelasan dan tidak mengupayakan untuk mengolah permainannya. Semua malah sebaliknya: di kepala Argentina membina sistem yang pemain tidak dapat bermain di lapangan. Dan di sini krisis telah mulai: mencoba mempesona tim khayalan dari semua pemain yang tidak terbiasa bermain cocok dengan rencananya, Sampaoli menemukan timbunan yang belum terbentuk pada output, di mana bahkan Messi juga hilang.

Maju "Barcelona" sendiri mengupayakan untuk menghancurkan Islandia, dan tersebut tidak berhasil. Kekalahan dari Kroasia, yang lini tengahnya menghancurkan kesebelasan nasional Argentina, memaksa Messi dan kawan-kawannya yang kawakan untuk memberontak, dan pemain dengan status tidak cukup mendapat berhenti. Konflik matang dalam tim, yang empat tahun lalu, memainkan komposisi yang nyaris sama, menggerogoti setiap peluang dan perlahan tapi tentu merangkak ke akhir. Hari ini di Rusia kita menyaksikan Argentina lain, yang menderita dalam permainan dengan petani menengah yang terang-terangan.

Kekuatan hitam
Pertandingan dengan orang Nigeria menantikan dengan hati-hati. Masalah di ruang ganti dan di lapangan tidak dapat dilewati guna Argentina tanpa jejak, khususnya dalam pertemuan dengan kesebelasan Afrika yang lumayan terorganisir. Namun, Argentina membina kembali permainan mereka yang lamban dan mengerjakan kesalahan. Sampaoli atau pemain terkemuka, yang menghadang manajemen kesebelasan dari pelatih, membuat sejumlah substitusi yang signifikan. Kiper Willie Caballero, yang membuat kekeliruan di pertandingan sebelumnya, digantikan oleh Franco Armani, bukannya Sergio Aguero di mula pada ujung tombak serangan hadir Gonzalo Higuain.
Dan goncangan tersebut membantu. Nigeria, yang pada umumnya menata hasil imbang dengan Argentina, duduk di pertahanan, melulu sesekali bermain pada kecepatan tinggi Ahmed Musa. Inisiatif tersebut jelas diserahkan kepada orang Amerika Latin. Messi dan perusahaan dituduh menang, tidak sedikit diserang dan dipukuli oleh lawan.

Pada menit ke-14, Leo kesudahannya membuka gerbang kesebelasan nasional Nigeria dan membawa pemain depan Argentina. Setelah skor, orang Afrika bergegas guna menutupnya. Mereka membuka dan menciptakan lebih tidak sedikit kesalahan. Sebagian besar serangan Nigeria selesai dengan kerugian. Di akhir babak kesatu, Messi dapat menggandakan kelebihan albiseleste, namun bola membentur tiang. Lawan dari Argentina dan Nigeria di grup, kesebelasan Kroasia dan Islandia, pergi tidur dengan gugup guna skor Hispanik 0: 0. Hanya warga pulau dari kisah di akun, dan bahkan hantu guna Messi bisa jadi mencapai babak playoff bakal hilang.

Di menit terakhir
Di babak kedua, Argentina tampil sama dan bahkan lebih agresif, yang kesudahannya menyebabkan kekeliruan saat bermain sepak pojok dan penalti yang menilai di gawang Armani. Semua pembelaan Argentina memohon untuk hakim untuk menyaksikan tayangan ulang video dan mengurungkan keputusan, namun wasit tetap bersikukuh. Dan gelandang Nigeria Viktor Moses dengan tenang mengerjakan tendangan penalti.

Jelas tidak siap guna menyerah tanpa perlawanan, Argentina terus maju: sejumlah menit sesudah bola yang meleset mereka dengan air mata meminta tendangan penalti, menyerang, menyerang, namun tidak dapat mendekati gawang lawan. Nigeria, pada akhir babak kedua, seakan-akan tidak lelah dan telah bermain di sejumlah keberanian lain, pun siap guna memperebutkan lokasi di babak playoff.

Kuda hitam?
Piala Dunia ini menyerahkan satu drama demi satu. Hanya pada tanggal 25 Juni dalam tiga pertandingan, gol dicetak dalam masa-masa tambahan, tetapi mengenai pertandingan di grup B Saya hendak mengekspresikan diri memakai Caps Lock. Selama 10 menit pertandingan Spanyol - Maroko, Anda dapat meraih serangan jantung tiga kali dan jatuh koma sejumlah kali. Terlalu tidak masuk akal dan tersebut sebabnya tujuan berkilauan dari Maroko segera dilupakan sesudah tendangan tumit dari Iago Aspas, yang wasit masih tidak dapat menghitung. Tetapi pemutaran ulang video tersebut membantu.

Pada ketika yang sama, hakim pertandingan Portugal-Iran menyaksikan ke layar, dan kesudahannya menunjuk penalti. Skornya 1: 1. Kedua kesayangan grup B melulu mencetak lima poin dan berderak di babak playoff. Dan tersebut sangat cantik! Mundial-2018 mengindikasikan bahwa kesayangan di dunia sepakbola, minimal di level tim, nyaris hilang.
Setelah semua, masalah Argentina - mereka melulu yang sangat jelas. Ada pun Jerman, yang kalah dari Meksiko dan membalik bola kemenangan ke Swedia. Ada orang Brasil yang pada tadinya tidak menanggulangi Swiss, dan lantas 90 menit tidak dapat mencetak gerbang kesebelasan nasional Kosta Rika. Untuk mereka, laksana untuk Inggris dan Prancis, semuanya selesai normal, namun kenyataannya merupakan: tidak ada kesebelasan yang diwakili di Piala Dunia bisa disebut kesayangan bahkan di grup. Dan tidak mungkin menebak pemenang turnamen sekarang.

Argentina yang sama pada ketika terakhir melompat di kereta yang berangkat dinamakan "Rusia-2018". Tim mempunyai masalah besar di turnamen kualifikasi Amerika Selatan, tersebut sudah bermain di sana dengan buruk. Tapi sebelum mundialya tercapai. Portugis yang sama tidak menang di Euro-2016 sama sekali, namun akhirnya selesai di podium. Dengan medali emas.

Memprediksi apa yang bakal terjadi pada 15 Juli di Stadion Luzhniki, kita tidak bisa. Dan, tampaknya, tidak terdapat yang bakal terkejut andai Jerman, Portugis atau Brasil tidak menjangkau putaran final. Atau ... yah, tidak ... meskipun ... Mungkin orang-orang Spanyol?

Rabu, 13 Juni 2018

Di Kazan Pada 30 Juni Akan Memainkan Tim Prancis dan Argentina

Tahap grup Piala Dunia FIFA 2018 bakal mencapai benang merah logisnya. Banyak tim telah diketahui siapa yang bakal bermain di 1/8 semifinal kejuaraan. Jadi sudah peminat sepak bola tahu bahwa pertandingan antara kesebelasan Prancis dan Argentina akan diselenggarakan pada 30 Juni. Tim bakal bermain di kota Kazan, di arena nama yang sama. Pertandingan dibuka pada pukul 17:00. Pada ketika yang sama, siaran televisi di Channel 1 Rusia bakal dimulai.

Taruhan telah bertaruh pada kemenangan di antara tim. Jadi kemenangan Prancis menduga tingkat dengan koefisien 2,37. Kemenangan Argentina dimungkinkan dengan koefisien 3,6. Gambar dirasakan dengan gambar 3.1. Dalam konteks ini, pertandingan di arena Kazan mesti menjadi persaingan yang unik dan sebanding antara kedua tim.

Prancis siap guna memperjuangkan kemenangan













Berkat armada pemain bintangnya, Perancis mengisi syarat sebagai tak terkalahkan dari grupnya. Namun dia masih mesti mengejar ritme yang tepat di Rusia. Dalam tiga pertandingan, kesebelasan pelatih Didier Deschamp tidak mempunyai ambisi dan intensitas. Prancis tidak memanfaatkan potensi serangan besar mereka, sementara format kemenangan striker Antoine Grizman, pencetak gol terbaik Kejuaraan Eropa dua tahun lalu, ialah masalah utama.

Hentikan Lionel Messi akan dibutuhkan untuk Prancis. Striker "Barcelona" berusaha buruk di dua pertandingan kesatu Argentina, namun hidup pulang melawan Nigeria, mencetak gol yang anggun dari umpan panjang guna melindungi. Messi membuka akunnya di turnamen suara brilian, kesatu mengendalikan bola di pinggulnya, dan lantas satu sentuhan menyentuh gerbang target. Perancis tidak merencanakan rencana spesifik guna melawan Messi, namun bersikeras pada keperluan untuk memaksakan blok yang solid dan memberi batas ruang antara garis pertahanan. Pemain sepakbola menuliskan bahwa dia terlampau kuat dalam pertarungan "satu lawan satu".

Dalam imbang tanpa gol melawan Denmark, Grizman menciptakan pilihan taktis yang salah dan melempar bola terlampau sering. Sementara kemitraannya dengan Olivier Giroux tidak menghasilkan kembang api di pertandingan. Maju "Atletico Madrid" tidak dapat mempengaruhi pertandingan grup Prancis. Perancis belum mengejar gaya permainan yang konsisten.

Argentina mesti berkumpul dengan motivasi sebelum pertandingan














Jalan Argentina ke etape semifinal lebih genting daripada di Prancis. Dua kali juara dunia tidak berhasil  menerobos dalam pertandingan dengan Kroasia dan berlalu dengan skor 0: 3. Namun, mereka sukses menghindari penghinaan keberangkatan mula dari turnamen dengan kemenangan keras 2: 1 atas Nigeria di pertandingan final. Kemenangan mengharukan ini, yang disediakan oleh Marcos Rocha, melemahkan kritik terhadap pelatih Jorge Sampaoli, yang jatuh di bawah api keragu-raguan dan taktik yang dipertanyakan.

Untuk Argentina, terdapat pertanyaan mengenai kepemimpinan Sampaoli. Setelah kecurian lima gol dalam tiga pertandingan, Argentina mesti segera membetulkan masalah pertahanannya. Argentina mendominasi kepemilikan masa-masa bermain dalam pertandingan grup mereka, tetapi desakan tinggi yang dikenakan oleh Sampaoli tidak menguntungkan mereka. Lawan memakai ruang di belakang Marcos Rojo, Nicholas Otamendi dan bek Nicholas Talyafico. Sampaoli perlu menggali solusi guna mengendalikan kecepatan Mbppe.

Selasa, 05 Juni 2018

Apa Yang Di Tulis Media Jerman Mengenai Kekalahan Tim Nasional Jerman di Piala Dunia

Pers Jerman bereaksi keras terhadap kekalahan sensasional dari kesebelasan nasional Jerman di Piala Dunia dalam sepak bola dari kesebelasan Korea Selatan. Edisi berlomba-lomba guna mengkritik semua pemain kesebelasan nasional dan kepemimpinannya, dan pun mencoba mencari dalil kegagalan.
Pada malam kesebelasan Jerman kalah dari kesebelasan Korea Selatan dengan skor 2: 0 dan guna kesatu kalinya dalam sejarah negara tersebut tidak pergi ke babak playoff Piala Dunia. Namun, orang Korea sendiri tetap tidak meninggalkan grup.

Kekalahan Jerman pun memberi tiket ke babak playoff Meksiko, yang kalah dari Swedia dan kehilangan harapan guna terus berpartisipasi dalam kejuaraan dunia.
Layanan BBC Rusia mempelajari publikasi media Jerman yang sangat gamblang mengenai kekalahan Jerman.

"Tanpa basa-basi, tanpa jiwa, tidak berprinsip"
Tim Jerman merasakan keruntuhan bersejarah di Piala Dunia - dan menemukan apa yang mereka layak, mencatat majalah Spiegel kolumnis Peter Ahrens di kolom berjudul "The Triumph of lesu". Menurutnya, kepergian kesebelasan di babak penyisihan grup ialah adil - apalagi, tersebut akan menyelamatkannya dari pertemuan yang bahkan lebih mengenaskan dengan kesayangan sejati turnamen.

"Tempat terakhir dalam grup dengan Meksiko, Swedia dan Korea Selatan - kesebelasan yang pasti dapat dikalahkan - ialah tanda bahwa kesebelasan di Rusia tidak dalam format yang baik untuk menjaga gelar," katanya.

Ahrens pendapat rendah dari kesebelasan nasional Korea Selatan, tersebut ingat bahwa melulu satu dari pemainnya guna bermain di klub terkemuka Eropa dan tim tersebut sendiri dalam pembangunan permainan memungkinkan untuk sekian banyak  kesalahan dan tidak mengarah pada ujung meja sendiri. Namun, dia menulis, bahkan kesebelasan ini orang Jerman tidak dapat menentang apa pun.

"Ini ialah penampilan yang tidak beradab, tanpa jiwa dan tidak berprinsip." Jarang terdapat yang menyaksikan tim berbakat ini lemah dalam kreasi laksana dalam 90 menit di Kazan, "tambah Ahrens. Menurutnya, semua pemain kesebelasan nasional melulu berhenti memiliki lumayan level yang dibutuhkan untuk memperjuangkan gelar-gelar profil tinggi. "Terlalu tidak sedikit pemain pantas sudah merasakan penurunan Sami Khedira, Thomas Muller ... Tapi tahun kemudian di Rusia kemenangan Telah pergi tim beda Jerman -. Orang-orang muda yang telah sukses memenangkan Piala Konfederasi tanpa juara dunia tunggal di" - kata tulisan tersebut.

Dalam urusan ini, panggilan Ahrens mulai membina tim nasional lagi dan mengoleksi di veteran di dalamnya, dan semua pemain, yang, meskipun muda, tapi bakal belajar dari kekeliruan mereka, sebagai juara Jerman pada tahun 2014 belajar dari kekalahan Italia di Kejuaraan Eropa tahun 2012. "Seperti yang diperlihatkan oleh babak grup ini, empiris saja tidak cukup, andai lawan mengindikasikan gairah, kecepatan dan keaktifan pikiran, ini ialah tiga kualitas yang tidak dipunyai oleh Jerman," tulis Arens.

"Seberapa lumpuh"
Frankfurter Allgemeine Zeitung kanan-tengah terbit dengan sebuah tulisan di bawah judul, yang secara harfiah bisa diterjemahkan sebagai "otopsi publik [mayat]". Berdasarkan keterangan dari pendapat editor rubrik "Sport" oleh Peter Penders, itu pulang menjadi tontonan umum pertandingan oleh semua penggemar.

"Champions dari dunia di babak kesatu tampak laksana lumpuh dan fobia sepakbola dimainkan pada kecepatan rupa sampai-sampai tampak bahwa pertandingan diperlihatkan dalam gerakan lambat Semakin dekat ialah akhir pertemuan, semakin tidak sedikit pemain panik." - kata Penders. Menurutnya, insiden tersebut tampak laksana pemakaman di panggung - dan di panggung terbesar, apa yang dapat terjadi. "Jerman bukan lagi di kejuaraan tersebut tampak begitu tak terbayangkan bahwa tidak sedikit orang masih tidak percaya apa yang terjadi Meskipun prasyarat guna degradasi entah bagaimana dapat disaksikan dalam dua pertandingan kesatu - .. Dengan Meksiko dan Swedia", - kata wartawan.
Pada ketika yang sama, ia memandang reaksi kuat semua penggemar negara-negara beda terhadap kepergian kesebelasan nasional Jerman menjadi indikatif - dan menghubungkannya tidak melulu dan bukan dengan kenyataan bahwa orang ingin mengakar guna orang luar, tetapi pun dengan tingkat sepakbola yang diperlihatkan oleh tim. Penders mengingatkan bahwa pada 6 September, tim bakal memainkan pertandingan kesatu di turnamen Eropa baru - Liga Bangsa UEFA. Tim Jerman akan dilawan oleh kesebelasan Prancis, dan tidak jelas siapa yang bakal mengelola kesebelasan dan siapa yang bakal memainkannya.

"Tidak bakal ada pemogokan berikutnya"
Pusat-kiri Sueddeutsche Zeitung diutamakan kekalahan bersejarah kesebelasan sebuah tulisan berjudul "The End of kesebelasan yang selama dimainkan." Di dalamnya, kepergian tim sesudah tahap grup publikasi disebut layak dan alami.

Penulis Martin Schneider percaya bahwa di Rusia pemain Jerman mengarungi garis antara normal keyakinan diri dan evaluasi ulang jujur ​​fitur-fiturnya. Dan wartawan tersebut menyebut Manuel Neuer sebagai "nabi yang tidak didengar siapa pun."Schneider ingat bahwa sesudah kemenangan atas Swedia, dimana Jerman dicabut dalam pertandingan terakhir detik berkat gol oleh Tony Kraus, Neuer menyerahkan wawancara singkat dan, berlawanan dengan asa banyak, mengaku keraguan bahwa sesudah kemenangan ini, kesebelasan akhirnya dimainkan dan semuanya berjalan laksana jarum jam.

"Tim Jerman pindah turnamen dengan pendekatan seperti: .. Nah, sekarang, anda akhirnya bermain sepak bola terlampau jelas menyeberangi batas antara rasa percaya diri dan terlampau tinggi dari pasukannya mereka terlampau tenang dalam kondisi di mana laju lokasi ini tidak lagi" - kata wartawan .

Berdasarkan keterangan dari dia, sesudah kemenangan berkemauan keras atas Swedia semua tim, kecuali bahwa Neuer, saya merasa kebal. "Pemain telah dibaur kebangkitan ajaib sesudah kematian klinis dengan kekekalan Lihat, kami hidup pulang -. Dan Korea tidak bakal menghentikan kami," - kata Schneider.

Di kesebelasan Korea Selatan, daftar publikasi, melulu dua pemain bermain guna klub-klub Eropa. Semua sisanya bermain di liga Asia yang relatif lemah - jadi bercita-cita bahwa Jerman bakal dapat mencetak minimal dua gol tidak terlampau mahal. "Tapi di babak kesatu, kesebelasan Jerman tidak terlihat laksana tim yang bermain menyimpulkan sendiri sesuai di Piala Dunia - apa yang terjadi di lapangan ialah lebih laksana permainan," Bayern "-" Augsburg "di sebuah tempat di babak th 23 dari kejuaraan di Jerman", - daftar wartawan.

"Serangan-serangan yang lamban, tembakan pada destinasi dan pasam terakhir parah kelemahan presisi Samimi gerakan pemain mereka laksana mengatakan. Nah, pukulan berikutnya bakal berubah, bola berikutnya bakal diadakan, di antara entah bagaimana ya lalat Dan jam terus berdetak dan berdetak, dan tiba-tiba ternyata. bahwa pukulan berikutnya tidak bakal terjadi, "lanjutnya. Schneider ingat bahwa di abad ini nyaris semua pemenang kejuaraan dunia di turnamen berikutnya, tidak dapat keluar dari grup, dan seluruh orang tahu bahwa tugas menjaga gelar - tidak yang sederhana.

"Tapi di paruh kesatu pertandingan dengan Korea Selatan di lapangan tidak mempunyai tim yang hendak memecahkan masalah yang pernah tidak dapat memecahkan Zidane, Henry, Cannavaro, Pirlo, Ramos, Xavi dan Iniesta. Di lapangan, ialah tim yang berpikir, bahwa kini semuanya entah bagaimana bakal membaik, "Schneider menyimpulkan.

"Pelajaran pahit"
Surat kabar kiri Tageszeitung berhak atas kolom editorial sesederhana mungkin: "Permainan yang menjijikkan." Namun, tulisan itu sendiri tidak meneliti kinerja spesifik kesebelasan nasional, namun lebih untuk masalah sepakbola Jerman secara keseluruhan. "Piala Dunia 2018 di Rusia bakal turun dalam sejarah sepak bola Jerman sebagai bencana - bila melulu karena yang tidak pernah kesebelasan nasional Jerman tidak mesti mengepak tas mereka sesudah babak grup" - surat kabar menulis.

Pada ketika yang sama, tulisan itu mengatakan, kesebelasan gagal meskipun faktanya kini dimainkan oleh generasi pemain yang benar-benar berbakat. "Itu bukan semacam sepak bola biasa-biasa saja - mereka ialah tuan yang tidak dapat mendapatkannya," kata kantor editorial. "Bagaimana dapat terjadi bahwa master yang sama sudah gagal, bahwa dalam tiga pertandingan mereka tidak pernah sukses mencetak kesatu yang gagal guna mendapatkan deviden dari total penguasaan bola - ini ialah pertanyaan yang akan menganiaya pelatih sesudah kekalahan ini," - kata surat kabar itu.

Berdasarkan keterangan dari publikasi, masalah kesebelasan dalam tidak sedikit hal ialah pelatih kepala Joachim Loew memakai pendekatan yang seringkali digunakan di level klub sepakbola.

Pada ketika yang sama di klub, pemain berlatih dan menginjak lapangan sepanjang musim, dan tidak hanya sejumlah pertandingan dalam setahun, laksana yang terjadi di kesebelasan nasional. Tetapi yang utama ialah bahwa bahkan klub-klub dari mana pemain datang ke kesebelasan nasional tidak lagi salah satu yang terkuat, koran tersebut percaya. Dan sepak bola tersebut sendiri, di mana mayoritas klub ini bermain, publikasi memandang tidak kompetitif.

"Bavaria" sudah menyampaikan selamat bermukim pada gaya menyerang berorientasi bola, yang diwarisi dari [Josep] Guardiola. "Arsenal," di mana Mesut Ozil bermain, tidak dapat lagi berlomba dengan semua pemimpin Liga Utama Inggris, "kata surat kabar itu. Tentu saja, terdapat Tony Cros yang, dengan Madrid "Real", memenangkan tiga Liga Champions berturut-turut, namun dia "selalu menjadi di antara dari mereka yang dapat menciptakan tim yang powerful bahkan lebih kuat, namun tidak seorang juga yang dapat mengolah tim yang bagus menjadi paling baik. ".

"Dari kenyataan bahwa semua pemain diangkut dari klub mereka, kesebelasan tidak bakal dapat merancang gaya mereka sendiri, barangkali ini bakal menjadi di antara pelajaran untuk pelatih kesebelasan nasional." Pelajaran pahit, "kata tulisan itu. Koran tersebut khawatir kekalahan di Rusia akan menyelesaikan sepakbola luar biasa yang dipropagandakan oleh Lyov. "Jika kesebelasan nasional menjebol kekuatan, sepakbola defensif, yang anda lihat dalam kejuaraan klub di Jerman, tentu tidak bakal ada apa-apa guna dilihat," demikian benang merah publikasi tersebut.

"Tidak terdapat kata-kata"
Tabloid konservatif Bild ditempatkan pada potret editorial di antara pemimpin kesebelasan nasional Jerman Tony Kroes dengan tanda tangan "Tidak terdapat kata-kata."

Empat tahun lalu, ucapan-ucapan yang sama telah di halaman depan surat kabar, namun di sisi lain, peluang menyenangkan untuk Jerman - saat tim mereka mengungguli Brasil dengan skor 7 di Piala Dunia: 1. Situs publikasi yang didedikasikan untuk seluruh bahan utama kepergian kesebelasan nasional ke Piala Dunia FIFA - sebagai pelatih kesebelasan nasional, dan pribadi pemain (terutama gelandang Mesut Ozil dan kiper Manuel Neuer) dan perilaku mereka di lapangan dan di luar.

Secara khusus, terdapat sebuah tulisan berjudul "Skirmish Ozil dengan fans Jerman," "kesalahan tragis Yogi [Loew], tujuh dari fakta-fakta yang mengenaskan dari kesebelasan kami", "Neuer belum pernah bermain aman!" dan "Wajah kecil hati dalam perjalanan ke bandara." Dalam kolom di bawah judul "Leo mesti berubah," wartawan Matthias Bruhelman menyinggung sepak bola pengecut, di mana kesebelasan bermain. Berdasarkan keterangan dari dia, meskipun Leo pun memimpin Jerman empat tahun kemudian ke kemenangan kesatu atas mundial dalam sejumlah tahun, dia mesti membalas untuk kegagalan ketika ini.

"Kami berangkat bukan sebab kebetulan tidak masuk akal, dan seluruhnya dalam permasalahan yang kehilangan ke Meksiko dan Korea Selatan, jelas mengerjakan sesuatu yang salah." - kata Bryugelman. Secara khusus, ia mengkritik Loew guna pemilihan pemain yang pergi ke kejuaraan.
"Tidak jelas kenapa Khedira dan Ozil sesudah kinerja serempak buruk dalam pertandingan dengan Meksiko masih turun ke lapangan melawan Korea Selatan," - ia menulis.

Wartawan pun tidak puas dengan keputusan pelatih tidak memungut gelandang kejuaraan Leroy Sana'a, yang menguras musim yang estetis untuk Inggris "Manchester City" dan memenangkan Piala FA dengan timnya. Berdasarkan keterangan dari Bryugelmana, kesebelasan "kekurangan api dan gairah", sebagai Levu, yang mengelola kesebelasan nasional sekitar 12 tahun, Anda mesti bertanya-tanya apakah ia inginkan belajar dari kekeliruan kejuaraan Rusia dan dapat memimpin tim terbit dari krisis

Senin, 28 Mei 2018

Pendukung Jerman Meneriakan Kecemasan Akan Kekalahannya


Dan lantas Jerman tersingkir: di Berlin teriakan singkat cemas, kemudian diam membisu

Untuk kesatu kalinya di Piala Dunia, Jerman meninggalkan turnamen sesudah babak penyisihan grup. Musim panas 2018 dapat menjadi di antara bukti diri yang hilang bahkan masa-masa cidera tidak membawa pertolongan saat ini. Sebaliknya. Di layar lebar di bekas Bandara Tempelhof, menyaksikan bagaimana lebih dari seribu Berlin Son Heung-Min berlangsung bola ke gawang kosong dari Manuel Neuer. Jerman 0, Korea Selatan 2.

Setelah teriakan singkat cemas, Anda dapat mendengar suara gemerisik pepohonan di bandara. Dalam keheningan yang membosankan, peristiwa bersejarah terjadi: guna kesatu kalinya dalam sejarah Piala Dunia, Jerman meninggalkan turnamen sesudah babak penyisihan grup.

Sinyal akhir memecah kelumpuhan. Di layar, pemain menyembunyikan kepala mereka di tangan mereka. Di Berlin, sejumlah penggemar menyapu bendera dicat pipi mereka. Seseorang menginjak-injak pita penahan warna hitam-merah-kuning. Anak-anak mulai menangis namun lebih merusak daripada yang tidak. Tidak terdapat perkelahian, scoldings, tidak terdapat omong kosong mengenai wasit. Namun, ratusan orang bergegas mundur, kepala bir merah, matahari senja dan kecewa kecewa.

Drama yang sebetulnya ada di kaki yang menyeret itu. Di Berlin, tetapi pun di kota Kazan. "Ini bukan gerakan lambat, ini ialah langkah nyata," komentator Bela Réthy mengomentari ZDF selama di antara dari tidak sedikit momen bahwa Mannschaft memainkan bola kosong.
'Mereka tampaknya tidak terbakar ke depan', kata Kathrin (48), 'Sloom, bisa diprediksi, terlampau buruk. Benar-benar hilang, sayangnya saya tidak bisa berbicara apa-apa lagi. "Pelukan laksana buket yang pudar. Mereka saling bergumam satu sama lain. "Masih tidak terduga. Total. "

Musim panas 2018 juga dapat masuk ke sejarah Jerman sebagai musim panas dari menghilangnya bukti diri. Setelah nyaris tiga belas tahun pemerintahan terputus-putus Angela Merkel, eksekutif dari industri otomotif hadir seperti orang biasa di penjara untuk menyelesaikan untuk penipuan. Dan kini tim sepak bola nasional Jerman, masih dua minggu memerintah juara dunia, juga dapat kalah di menit-menit terakhir pertandingan. Sedangkan sisanya dari dunia ialah gloats dari schadenfreude (konsulat Meksiko Korea Selatan diserbu oleh semua penggemar cinta bersorak sepak bola), Jerman membenamkan dirinya dalam terelakkan, memukul otokritik.

'Kami dimanjakan di sini', tutup Nick Densich. Pemain berusia 25 tahun dengan patah kaki - 'Jika saya fit, Low akan membawa saya bareng dan pasti saja tersebut akan berbeda' - menyadari bahwa guna kesatu kalinya malam ini. “Sepanjang hidupku, Jerman telah menjangkau paling tidak semifinal di turnamen. Itu normal untuk kita. "

Pada tahun 2006, tahun WC di negerinya sendiri, dongeng musim panas, dia masih remaja. Dalam berlangsung Jerman dan melambaikan bendera ketika balapan, sesuatu yang tabu guna generasi yang lebih tua, sebagai nasionalis, baginya urusan yang sangat alami di dunia. Tapi hari ini tidak terdapat yang dapat menghibur.

Rak keluar
Densich tidak hendak menunjukkan pihak yang bersalah, minimal tidak segera. Tetapi setelah sejumlah ucapan verbal, pelatih nasional mesti menjadi orang kesatu yang percaya. 'Pada Löw, rak tersebut sudah keluar, saya pikir begitu untuk sedangkan waktu dan sangkaan saya dikonfirmasi saat saya menyaksikan pemilihan Piala Dunia bulan lalu. Terlalu tidak sedikit pemain lama, lelaki yang bukan lagi bersemangat. "

Dia mengacu, kata Denisch, di lokasi kesatu ke Mesut Ozil. Dia tidak mengecam penyerang 29 tahun tersebut di lokasi kesatu karena potret kontroversialnya dengan Erdogan. Meskipun dia bercita-cita federasi sepak bola sudah 'mengintervensi lebih keras' sesudah insiden itu. "Tapi kritik saya ialah tentang permainannya di lokasi kesatu."

Di media, penyebab paling pelbagai untuk permainan buruk Jerman sudah beredar dalam sejumlah pekan terakhir. Setelah pertandingan kesatu yang hilang melawan Meksiko, Bild mengadukan seluruh pasukan veteran, tergolong Lothar Matthäus dan Stefan Effenberg, yang sangat dikenal sebab jari tengah yang diusung yang membuatnya menjadi piala dunia pada tahun 1994. Mereka merasa bahwa tim ketika ini tidak mempunyai karakter. Di Twitter, seorang domba hitam yang sangat spektakuler ditemukan: Claudia Neumann, komentator sepak bola perempuan ZDF. Fakta bahwa seorang perempuan sekarang dapat mengalahkan Trials Piala Dunia, kebetulan, bukan dari Jerman, di anggap oleh tidak sedikit orang sebagai mula dari akhir sepak bola Jerman.

Namun elevasi kekanak-kanakan datang dengan mengorbankan dua orang dari staf teknis dari kesebelasan Jerman, yang sesudah memenangkan pertandingan melawan Swedia, di belakang, satu-satunya titik cerah dari turnamen, ke bank lawan berlari ke sana istirahat sejenis -untuk menari guna tampil. TV Swedia memungut keuntungan besar. Rendah ditangguhkan kedua lelaki itu.

Di Berlin, Mario yang berusia 22 tahun bertanya dengan keras apakah Low mesti pergi sesudah bencana ini sebab dia gagal guna meremajakan tim. Pada kesudahannya dia tidak beranggapan demikian. Lebih baik tidak mempedulikan kekecewaan guna menetap sejenak, untuk menyaksikan situasi dan memungut benang lagi. Di mana Anda mengejar orang yang kawakan seperti Low? "Ganti nama Low dengan Merkel dan kita mempunyai argumen yang beredar di Berlin politik hari ini. Ubah; Jerman tidak sebaik itu.

Senin, 21 Mei 2018

SepakBola : Mampukah Skor Jerman Unggul ?

Playoff awal
Jerman menggali final 1/8. Bisakah skor Jerman tiga kali?
Pada Kejuaraan Dunia, etape pra-babak babak playoff sudah dilangsungkan - pertandingan ketiga dari babak penyisihan grup, di mana untuk banyak kesebelasan semuanya bakal diputuskan. Di grup F guna 1/8 final bakal bertanding melawan Jerman, yang sampai ketika ini nyaris mencapai ambang keberangkatan. Juga bakal bermain Inggris dan Belgia, yang semuanya telah menyimpulkan dan bakal bereksperimen. "Lenta.ru" - mengenai tata letak di grup F dan G.

Korea Selatan - Jerman
Taruhan: total bola yang dipunyai Jerman ialah lebih dari 65,5 persen guna 1,86, total Jerman lebih dari 7,5 ketukan guna 1,97, Jerman bakal mencetak skor 1,75 kali, total lebih dari tiga gol guna 1,80, total pribadi Jerman lebih dari 2,5 gol guna 1,80, kemenangan Jerman dengan handicap (-2) guna 1,95, kemenangan Jerman di babak kesatu dan pertandingan 1,60 di BC "League of Stakes" (Buat taruhan).

Situasi di quartet F serupa film thriller yang berkualitas: sesudah dua putaran tidak terdapat yang memastikan tempat di babak playoff dan tidak terdapat yang terbang. Peluang teoretis guna melangkah lebih jauh bahkan terdapat Korea Selatan, yang menderita dua kekalahan dengan selisih satu gol. Dan yang sangat penting ialah bahwa pemenang lokasi kedua bisa jadi besar akan selesai di 1/8 final guna Brasil.

Warga Korea, meskipun nol poin dalam dua pertemuan, mengindikasikan diri mereka lumayan baik. Perbedaan dalam keterampilan pribadi antara Son Hun Min dan yang lainnya paling mencolok, namun ini tidak menangkal "macan Asia" dari kesebelasan yang lumayan kompeten, tidak beraksi buruk nomor kedua dan mencoba menolong pemimpinnya kapan juga memungkinkan.

Masalahnya melulu satu hal: guna tim nasional Jerman ini paling kecil. Jerman dapat menarik kesimpulan, jadi susah untuk menyingkirkan perasaan bahwa bangsal Joachim Leva telah melalui titik terendah mereka di Piala Dunia 2018. Semua cocok dengan perintah Baron Munchausen: tim tersebut menarik rambut mereka dari rawa oleh rambut, dan pada menit ke-95 Tony Kroos menciduk seekor rusa salah satu tanduk berbelah langsung ke dahi dan membawa Jerman tiga poin.
Ajaib melarikan diri dalam pertandingan melawan Swedia tidak mengurungkan juara ketika ini masalah permainan, dan masih mesti realistis: kekurangan ini mungkin hadir di babak playoff, namun Korea Selatan melulu tidak mempunyai sumber daya yang lumayan untuk serius mulai berkata tentang titik-titik desakan dari Jerman.

Joachim Loew jelas memperhitungkan apa yang terjadi dalam permainan dengan Meksiko: Jonas Hector masuk ke dalam lineup mula untuk pertandingan dengan Swedia dan kesebelasan Jerman kesudahannya mulai bermain lebih luas. Ketika bundestim bekerja sisi-sisi, kinerja tunas, dan di babak kedua sudah menjadi tahapan yang paling signifikan di jalan ke suasana sebelumnya.

Korea, laksana Meksiko, hendak memberikan wilayah, tetapi potensi serangan balik dari kesebelasan ini ialah pada tingkat mendasar berbeda. Korea Selatan suka menekan, itu melulu kurangnya keterampilan pribadi sering diprovokasi oleh transisi dari pertahanan guna menyerang, dan memainkan Di samping halus dan tak tersangka untuk Sona dapat hanya satu orang - gelandang Ki Sung Yong.

Semuanya berlangsung menuju kenyataan bahwa nafas yang dalam dari jurang maut bakal dipilah oleh Jerman dengan saingan terbatas. Pertama-tama, Anda mesti beranggapan tentang taruhan kepemilikan bola: Orang Korea tidak suka dan tidak dapat memainkan nomor kesatu, dan motivasi orang Jerman guna mengontrol dalam sejumlah tahun terakhir melulu semakin kuat. Dalam dua pertandingan mundialya, rata-rata, bola mempunyai 71,5 persen bola, jadi "total Jerman lebih dari 65,5 persen" guna 1,86 paling bagus menilik status pertandingan dan tingkat rendah lawan (Buat taruhan).

Jerman membuat ruang bebas yang besar dan sering mengungguli dari luar lokasi penalti, yang terlukis dalam statistik - 17 pukulan dalam pertandingan melawan Meksiko dan Swedia. "Total Jerman lebih dari 7,5 pukulan pada target" berlaku guna 1,97 yang bagus dan mempunyai peluang berhasil yang kuat. Peluang guna menang tidak diragukan lagi paling sederhana, sebab apa yang mesti anda cari ialah opsi lain. Proposal "Jerman bakal mencetak gol di masing-masing babak" guna 1,75 menarik, dan penyuka risiko dapat mengupayakan untuk menciptakan gol di 15 menit kesatu guna 2,50. Di selebihnya semuanya paling khas guna pertandingan di mana kesayangan termotivasi bertemu dengan orang luar: handicap, total dan total individu.

"Total lebih dari 3 gol" guna 1,80, "total Jerman pribadi lebih dari 2,5 gol" guna 1,80, "kemenangan Jerman dengan handicap (-2)" guna 1,95 - semua pilihan ini mempunyai hak guna hidup dan dapat bertambah atau menurun tergantung pada Seberapa besar kita suka memungut risiko. Misalnya, "total pribadi Jerman lebih dari 3,5 bola" guna 2,98 mempunyai peluang bagus guna mendapatkan koefisien tersebut. Jika kita terbiasa beraksi dengan hati-hati, kita mungkin beranggapan tentang proposal "Kemenangan Jerman di babak kesatu dan pertandingan" guna 1,60 sederhana.

Inggris - Belgia
Dalam permasalahan pertandingan ini, lebih baik dilaksanakan tanpa tingkat terburu-buru dan memberi batas untuk dilihat. Di belakang papan suara ialah permainan kecil yang berarti dengan sebanyak besar orang yang tidak dikenal. Kedua kesebelasan mencetak enam poin dan dipastikan tempat di babak playoff, dan lokasi kesatu tidak dapat lebih baik daripada yang kedua, sebab di grup H, semuanya akan ditetapkan dalam pertemuan Senegal dan Kolombia.
Pelatih pasti akan menyerahkan istirahat kepada sejumlah pemain kunci, sebab nilai tangan pra-pertandingan mendekati nol, minimal sampai pemberitahuan lineup awal. Mungkin Anda dapat memikirkan "dasar" pelanggaran dan kartu, sebab risiko cedera dan diskualifikasi ialah hal terakhir yang diperlukan tim sejumlah hari sebelum babak penyisihan. Dalam urusan lain, tampaknya saingan bakal bermain dengan senang hati dan memakai pertandingan ini sebagai lokasi pengujian untuk percobaan kecil. Dalam urusan ini, taruhan "keduanya bakal mendapat nilai" guna 1,85 lumayan bagus. (Buat taruhan).

Pada akhirnya, dalam dua putaran babak penyisihan grup, Belgia dan Inggris mencetak dua gol guna dua - mengesankan bahkan dengan diskon ke tingkat yang lemah dari rival. Masalah dalam pertahanan kedua tim pun banyak: bangsal Roberto Martinez diperbolehkan untuk membuka diri melewati sisi-sisi, dan "singa" tidak cukup konsentrasi, yang mengakibatkan bola-bola meleset di tanah datar.

Di samping itu, pilihan "total lebih dari 2,5 gol guna 2,15" perlu diacuhkan - terlampau padat guna pertandingan dua kesebelasan dengan lini serang powerful dan kurangnya tekanan andai ada bisa jadi gagal. Angka ini tidak dapat disebut bisa diandalkan, namun demi koefisien laksana itu, kita dapat memungut kesempatan.